Mengenal Lebih Jauh Tanaman Oxalis Beserta 6 Cara Perawatannya!

Bukan hanya tanaman monstera ataupun janda bolong, tapi ada berbagai macam tanaman hias yang juga tak kalah cantiknya. Contohnya seperti bunga kupu-kupu atau tanaman dengan nama ilmiah "Oxalis Triangularis". Faktanya nama oxalis sendiri merupakan genus terbesar dalam famili Oxalidaceae yang terdiri dari lebih 550 spesies asli di iklim tropis Amerika Selatan dan Asia Selatan.

Banyak yang menyebutnya sebagai wood sorrels dan juga dikenal sebagai false shamrocks serta nama umum lainnya. Calincing kupu, calincing merah, calincing ungu, bunga kupu-kupu atau tanaman cinta merupakan sebutan populer di Indonesia. Nah, dari berbagai spesies tanaman oxalis, jenis oxalis triangularis merupakan spesies yang paling umum dibudidayakan sebagai tanaman hias.

Para pencinta bunga sangat menyukai tanaman ini karena sifatnya yang tidak rewel dan hanya membutuhkan sedikit intervensi. Tanaman bunga yang satu ini bahkan dikenal sangat produktif, meski perkembangannya lambat tapi mudah sekali menyebar. Dan kelebihan lain tanaman hias ini yaitu memiliki ragam warna dan ukuran.

Baca Juga:

Daun yang berwarna ungu juga bentuk yang mirip dengan sayap kupu-kupu membuat penampilannya cukup istimewa, sekilas bentuk bunganya mirip dengan anggrek. Bahkan tanaman ini memiliki sebutan dalam bahasa Inggris seperti butterfly tree, orchid tree, purple bauhinia, dan purple camels foot.

Umumnya tanaman ini ditanam di pinggir jalan, tapi juga bisa ditanam di halaman rumah bahkan di dalam pot untuk tanaman indoor. Jika diletakkan di ruang terbuka seperti di kebun, tanaman ini bisa menjalar sangat massif. Tingginya sensitivitas yang dimiliki terhadap cahaya membuat daun oxalis akan menutup ketika malam hari. Sedangkan di siang hari, daun oxalis akan kembali mekar dan terbuka seperti bangun dari tidur.

Karena tumbuh di iklim tropis, oxalis bisa tumbuh sempurna pada suhu 15°C - 25°C. Sangat penting untuk meletakkan oxalis di tempat yang terkena sinar matahari. Sebab di tempat terbuka dan terkena sinar matahari membuat bunga ini mekar terus-menerus. Jenis tanaman hias yang satu ini terbilang mudah untuk dirawat dan sangat cocok untuk pemula, berikut ini beberapa cara merawatnya.

1. Kebutuhan Cahaya

Jika Anda ingin pertumbuhannya baik, tempatkan oxalis di tempat yang terkena cahaya terang, apabila cahaya terlalu rendah, pertumbuhan tanaman tak akan sempurna. Jika ditanam di luar ruangan, posisikan di tempat cerah dan tak terkena sinar matahari secara langsung karena bisa membuat daun terbakar.

2. Suhu Dalam Ruangan

Di dalam ruangan, suhu terbaik untuk pertumbuhan oxalis yaitu sekitar 15°C - 25°C. Ketika suhu dalam ruangan terlalu panas, maka daunnya akan layu.

3. Tips Menyiram

Untuk tanaman yang satu ini tak akan marah bila Anda lupa menyiramnya. Akan tetapi, oxalis akan geram bila Anda menyiramnya terlalu banyak dan sering. Terlalu seringnya penyiraman akan membuat kondisi tanah jadi basah dan rentan pembusukan. Maka dari itu, ketika musim panas cukup sirami sekali dalam 1-2 hari pada bagian atas tanah yang terlihat kering. Sementara selama musim hujan, cukup sirami setiap 2-3 kali dalam seminggu.

4. Gunakan Pot yang Dalam

Kesalahan yang kerap dilakukan pemula salah satunya yaitu menggunakan pot dangkal untuk menanam Oxalis. Supaya pertumbuhan akar tanaman bisa maksimal, gunakan jenis pot yang dalam. Tanam oxalis pada media pot yang berbeda, jika disatukan dengan tanaman lain akan merusak pertumbuhan oxalis karena terjadi persaingan dalam menyerap nutrisi tanah.

5. Ubah Posisi Pot dengan Teratur

Lakukan perputaran posisi pot tanaman oxalis secara rutin, setidaknya 2 minggu sekali Anda memutarnya supaya asupan cahaya alaminya merata. Sehingga membuat tanaman tetap terlihat cantik dan pertumbuhannya tidak berat sebelah.

6. Beri Pupuk Susulan

Walau bunga ini tergolong tanaman yang tak rumit, tetapi Anda harus selalu memastikan asupan nutrisinya terpenuhi. Paling tidak berikan pupuk susulan pada tanaman setiap 2-4 bulan sekali. Untuk jenis pupuk susulan ini bisa berupa pupuk padat ataupun pupuk organik cair. Selain itu, Anda juga bisa mengganti tanah yang digunakan sebagai media tanam bila mulai terlihat kering dan tak gembur lagi.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement