9 Hama yang Wajib Diwaspadai Saat Budidaya Tanaman Kedelai

Budidaya kedelai sama seperti budidaya tanaman lainnya, tak lepas dari gangguan hama dan penyakit. Dan bahkan lebih dari 100 jenis serangga bisa menyerang dan mengganggu tanaman kedelai. Untuk penganganan hama dan penyakit yang sering dilakukan oleh petani yakni dengan penyemprotan pestisida kimia.

Menggunakan pestisida kimia memang terbukti sangat efektif, tetapi bila dilakukan dengan cara yang tak tepat malah akan menimbulkan kerugian. Contoh kerugian yang ditimbulkan yaitu semakin tingginya biaya, kerusakan lingkungan dan resistennya OPT terhadap pestisida. Untuk itu berikut beberapa hama tanaman kedelai dan cara pengendaliannya.

Baca Juga:

Hama Tanaman Kedelai

1. Lalat Bibit

Umumnya lalat bibit ini menyerang benih kedelai yang baru ditanam dan belum tumbuh. Untuk benih yang terserang akan terdapat lubang-lubang kecil bekas gigitan, dampaknya bisa menyebabkan benih tak tumbuh dan membusuk. Selain itu, jenis hama ini juga menyerang tanaman muda yang baru tumbuh, gejalanya terlihat bila ada daun yang berlubang tak beraturan.

Cara pengendalian bisa dikerjakan dengan sanitasi lahan dan pergiliran tanaman. Sebelum ditanam, benih dicampur dengan insektisida lannate atau metindo, campurkan 10 kg benih dengan 100gr insektisida tersebut. Anda bisa juga melakukan penyemprotan, namun lakukan cara ini bila lalat bibit menyerang tanaman yang baru tumbuh atau tanaman muda.

2. Lalat Buah

Apabila buah kedelai terserang lalat buah dampaknya bisa membuat polong membusuk. Sebab lalat buah yang menyerang buah kedelai akan bertelur dan menyimpannya didalam polong yang kemudian akan menetas menjadi larva. Kemudian larva tersebut menyerang polong sampai polong menjadi busuk dan rontok.

Untuk mengatasinya bisa dikerjakan dengan memasang perangkap lalat buah dan penyemprotan insektisida. Pakailah jenis insektisida yang berbahan aktif profenofos atau dimetoat dicampur dengan insektisida berbahan aktif metomil. Proses penyemprotan dimulai saat terbentuknya buah dengan interval 3 hari sekali.

3. Ulat Grayak

Jenis hama yang satu ini menyerang dan merusak seluruh bagian tanaman, mulai dari daun, batang dan buah. Jika ulat grayak yang menyerang tanaman sudah terlanjur parah akan mengakibatkan tanaman mati dan mengering.

Penanganannya bisa melakukan sanitasi yang baik, pergiliran tanaman dan penyemprotan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali.

4. Oteng-oteng / Penggerek Daun

Bagian tanaman kedelai yang diserang dan dirusak hama ini yaitu bagian daun, baik daun muda ataupun daun tua. Biasanya serangan hama ini lebih sering terjadi pada daun tanaman muda, dan dampaknya membuat daun berlubang-lubang, kemudian daun akan mengering dan mati.

Langkah mengatasinya, Anda bisa melakukan sanitasi dan pergiliran tanaman yang bukan sejenis. Bisa juga melakukan penyemprotan dengan menggunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali.

5. Penggulung Daun

Untuk jenis hama ini bisa menyerang dan merusak daun tanaman kedelai. Bila terdapat daun-daun tanaman kedelai yang menggulung maka bisa dipastikan merupakan gejala serangan hama ini. Karena hama ini terdapat pada daun yang menggulung tersebut, dan kemudian akan memakan daun dan tulang daun sehingga mengakibatkan daun menjadi rusak.

Lakukan rotasi tanaman, sanitasi dan penyemprotan insektisida untuk mengatasi serangan hama ini. Tahap penyemprotan bisa dikerjakan dengan menggunakan insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali.

6. Ulat Jengkal

Hama ulat jengkal merupakan pemangsa segala jenis tanaman, sebab larva ulat jengkal bisa menyerang seluruh bagian tanaman, terutama daun muda. Akibat yang dihasilkan dari serangan hama ini yaitu bagian daun rusak, berlubang, dan tidak beraturan.

Hama ini bisa diatasi dengan melakukan sanitasi yang baik dan penyemprotan insektisida regent, matador, decis, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali.

7. Penggerek Buah & Ulat Buah

Penggerek buah ini bisa menyerang polong dan tinggal didalamnya. Akibat serangan hama ini membuat polong menjadi busuk dan rusak, jika serangan terjadi pada bunga akan mengakibatkan tanaman tak bisa membentuk polong.

Serangan hama ulat buah ini mirip dengan penggerek buah, yaitu tinggal didalam polong dan memakannya, sehingga mengakibatkan polong berlubang dan rusak.

Penanganannya bisa dengan rotasi tanaman, sanitasi dan penyemprotan memakai insektisida regent, metindo, larvin, curacron atau prevathon dengan interval 3 hari sekali.

8. Kutu Daun & Kutu Kebul

Hama kutu kebul ini menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun dan megakibatkan daun tanaman menjadi keriting serta tanaman tumbuh kerdil dan menurunkan produktifitas.

Sedangkan serangan kutu kebul bisa mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil. Hidup kutu kebul ini bergerombol dibawah daun dan mengakibatkan daun mengkerut dan menguning.

Teknik mengatasinya yaitu dengan sanitasi lahan yang baik, rotasi tanaman dan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamectin seperti demolish, bamex, numectin, promectin, atau agrimec.

9. Kepik Hijau

Sama halnya dengan hama kutu daun, kepik hijau umumnya bergerombol dibalik daun. Kepik hijau ini menyerang dan merusak polong dan mengakibatkan polong mengempis dan kering.

Untuk menanganinya, Anda bisa melakukan penyemprotan dengan campuran insektisida berbahan aktif metomil dan profenofos. Kerjakan proses ini pada pagi hari dengan interval 3 hari sekali.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement