Mengenal Kopra Beserta 4 Macam Teknik dan Tujuan Pengolahannya!

Kopra merupakan hasil pengeringan dari daging buah kelapa dan menjadi salah satu produk turunan kelapa yang sangat penting. Hal ini, karena kopra ialah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Pembuatan kopra yang baik dibutuhkan kelapa yang sudah berumur sekitar 300 hari dan mempunyai berat sekitar 3-4 kg.

Jika kopra sudah selesai diekstrak minyaknya, yang tersisa yakni produk samping yang mengandung protein tinggi (18%-25%) tetapi mempunyai serat yang sangat tinggi sehingga tak bisa dimakan oleh manusia. Untuk teknik pengolahan kopra sendiri ada empat macam, diantaranya yaitu.

Baca Juga:

1. Penjemuran di bawah sinar matahari

Metode ini terbilang cara yang paling tradisional dan merupakan cara yang paling sederhana karena tak memerlukan banyak peralatan. Proses ini memerlukan waktu yang paling lama yaitu sekitar 5 - 7 hari dengan cuaca cerah, tetapi jika musim hujan bisa lebih lama lagi. Namun, kopra yang dihasilkan dengan cara ini kualitasnya tak stabil, gampang berjamur, dan juga kadar airnya yang kadang kurang maksimal.

2. Penjemuran bertudung plastik

Cara penjemuran menggunakan sinar matahari adalah cara yang sedikit dimodifikasi dimana daging buah kelapa akan dijemur di dalam naungan plastik. Fungsi plastik disini yaitu untuk menahan panas sinar matahari sehingga panas bisa bertahan lebih lama dengan tujuan untuk mempercepat proses pengeringan.

3. Pengeringan dengan cara pengasapan

Salah satu cara ini merupakan cara yang paling banyak digunakan, disini daging buah kelapa akan dimasukkan ke dalam para - para tungku pengasapan. Bagian bawahnya akan dibakar dengan menggunakan bahan bakar dari tempurung dan sabut kelapa, cara ini memerlukan waktu sekitar 3 hari dalam pengeringannya.

4. Pengeringan dengan cara pengovenan

Untuk metode ini adalah cara ini bisa dikatakan sebagai cara pengeringan kopra yang paling baik dan mulai banyak dipakai oleh para petani kopra dan juga kalangan industri. Metode yang dipakai yaitu dengan menggunakan oven pengering kopra, disini kelapa basah akan disusun dalam lemari oven yang sudah tersedia.

Setelah itu, kelapa tersebut akan dikeringkan dalam ruangan tertutup dan selanjutnya akan dialirkan panas ke dalam oven itu dengan suhu sekitar 40°C - 80°C. Selanjutnya, asap dan panas yang dihasilkan dari proses pengeringan ini akan dialirkan oleh blower untuk bisa mengaliri oven pengering kopra.

Jenis kopra yang baik hanya mempunyai kandungan air 6% – 7% supaya tidak mudah terserang organisme pengganggu. Terjadinya kerusakan pada kopra umumnya disebabkan oleh serangan bakteri dan serangan cendawan.

Hal tersebut mudah terjadi bila kadar air dalam kopra tinggi, kelembapan udara mencapai 80% atau lebih dan suhu atmosfer mencapai 30°C. Jenis cendawan yang sering menyerang kopra yaitu cendawan Rhizopus sp, Aspergillus niger, dan Penicillium glaucum.

Ada 4 jenis kualitas kopra, yang diantaranya yaitu highgrade copra dan mixed copra. Menanggulangi pada kerusakan-kerusakan maupun dekomposisi dari daging buah, ketika proses pengeringan sebaiknya dikerjakan secara singkat. Adapun tujuan pembuatan kopra ini, diantaranya yakni.

Ingin pengeringan/penjemuran kopra hasilnya maksimal? Gunakan plastik UV untuk pengeringan/penjemurannya. Info harga klik Disini!

1. Pengawetan

Dengan kadar air yang masih tinggi menjadikan daging buah kelapa sasaran pertumbuhan berbagai jenis jamur, bakteri dan serangga. Karena adanya organisme ini bisa memakan dan merusak daging buah kelapa dan minyak yang dikandung di dalamnya.

2. Mengurangi berat

Buah kelapa segar memiliki kadar air 50%, sedangkan kopra yang dikeringkan dengan baik mempunyai kadar air 5%-6%. Karena proses pengeringan, menjadikan berat dari 100 kg daging buah kelapa segar turun hingga menjadi kopra sekitar 52 kg. Jadi hal tersebut bisa mengurangi biaya pengangkutan kopra itu sendiri.

3. Mengkonsentrasikan minyak

Minyak yang terkandung dalam daging buah kelapa umumnya 34%. Berbeda dengan kandungan minyak yang terdapat dalam kopra yang baik yaitu sekitar 65%-68%.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement