6 Jenis Penyakit Tanaman Cabai & Cara Mengatasinya! Petani Cabai Wajib Tau!

Cabai atau lombok adalah jenis tanaman semusim yang dibutuhkan hampir setiap hari, apalagi bagi orang Indonesia. Mempunyai ciri khas rasa yang pedas membuat cabai menjadi pelengkap makanan.

Pertumbuhan tanaman cabai akan maksimal yakni pada suhu 25°C-27°C, dekat dengan sumber air, memperoleh sinar matahari yang cukup dan terhindar dari hama dan penyakit. Adapun jenis penyakit yang sering terjadi pada tanaman cabai diantaranya.

1. Bercak Daun

Penyebab penyakit bercak daun yang menyerang tanaman cabe ini karena jamur Cercospora Capsici. Jika tanaman cabai terserang penyakit ini terdapat bercak-bercak bundar berwarna abu-abu dengan pinggiran coklat pada daun dan membuat daun tanaman cabai berguguran.

Umumnya penyakit bercak daun menyerang pada musim hujan dimana kondisi kelembaban cukup tinggi. Penyebarannya yaitu saat jamur masih berupa spora dan bisa dibawa oleh angin, air hujan, hama vektor, dan alat pertanian.

Upaya pencegahan pada penyakit ini dengan memilih benih yang sehat bebas patogen. Memberi jarak tanam yang cukup, hal ini guna mengurangi serangan agar lingkungan tak terlalu lembab. Untuk penanganan secara teknis bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terinfeksi dengan cara dibakar dan bila serangan sudah melebar bisa disemprot dengan fungisida.

2. Patek atau Antraknosa

Cendawan Colletotrichum capsici dan Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyebab penyakit ini. Dalam proses pembibitan penyakit ini mengakibatkan kecambah layu saat disemaikan, sedangkan dalam proses dewasa yaitu mati pucuk.

Jika serangan terjadi pada daun dan batang akan menyebabkan busuk kering dan bila serangan pada buah akan menjadi busuk seperti terbakar. Adanya penyakit ini bisa terbawa dari benih atau biji cabe. 

Untuk pencegahan bisa dilakukan dengan memilih benih yang sehat dan bebas patogen. Penanganannya bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan penyemprotan fungisida.

3. Busuk

Ada 2 jenis penyakit busuk yang biasa menyerang tanaman cabe, yaitu busuk cabang dan busuk kuncup. Terjadinya busuk cabang disebabkan oleh Phytophthora capsici yang menyerang tanaman cabai saat musim hujan dan penyebarannya sangat cepat.

Sedangkan busuk kuncup diakibatkan oleh cendawan Choanosearum sp, untuk penyakit ini masih jarang dijumpai di Indonesia. Ciri-ciri bila terserang yaitu kuncup tanaman berwarna hitam dan lama kelamaan mati.

Pengendalian penyakit ini bisa dilakukan dengan mengurangi dosis pemupukan nitrogen seperti urea dan ZA. Setelah itu, mengatur jarak tanam supaya sirkulasi udara berjalan lancar.

Apabila ada tanaman yang terinfeksi sebaiknya dicabut dan dibakar. Proses penyemprotan bisa dilakukan dengan fungisida, jika dilakukan saat musim hujan pilih fungisida yang memiliki perekat.

4. Layu

Jenis penyakit yang satu ini cukup sulit dikendalikan pada budidaya tanaman cabe. Penyebab penyakit ini karena berbagai jenis cendawan dan bakteri. Untuk layu yang diakibatkan oleh cendawan Fusarium sp, Verticilium sp dan Pellicularia sp disebut layu fusarium. Jenis cendawan ini hidup di lingkungan yang masam.

Berbeda dengan layu bakteri, jenis ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum yang hidup pada jaringan batang. Untuk mengendalikan penyakit layu harus diamati dengan lebih spesifik supaya penanganannya bisa lebih tepat.

Ingin mulai budidaya tanaman cabai? Gunakan mulsa plastik untuk lahan tanamnya! Info harga klik Disini

5. Bule atau Virus Kuning

Gejala tanaman cabai yang terserang virus kuning atau penyakit bule, pada bagian daun dan batangnya akan terlihat menguning. Penyakit ini diakibatkan oleh virus gemini dan bisa dibawa dari benih atau biji serta ditularkan oleh kutu.

Jenis penyakit yang diakibatkan oleh virus tidak akan mempan dengan penyemprotan racun-racun kimia. Maka pengendalian harus dilakukan sejak dini, dengan memilih benih unggul dan tahan serangan virus. Tak hanya itu, bisa juga dengan membasmi hama yang menjadi vektornya, seperti kutu.

Agar daya tahan tanaman cabe terhadap serangan virus kuning lebih kuat, bisa dengan mengintensifkan pemupukan, misal penggunaan pupuk organik cair yang mengandung zat hara makro dan mikro lengkap. Hal ini bertujuan supaya tanaman cabe tumbuh subur sehingga lebih tahan terhadap patogen.

6. Keriting Daun atau Mosaik

Cucumber Mosaic Virus (CMV) adalah penyebab serangan penyakit mosaik. Bila terserang akan membuat pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun belang-belang hijau tua dan hijau muda, ukuran daun lebih kecil, tulang daun akan berubah menguning.

Penyebaran penyakit ini ke tanaman lain terjadi oleh aktivitas serangga. Proses penyemprotan kimia bertujuan untuk menghilangkan serangga bukan penyakitnya. Supaya penyakit berkurang, musnahkan tanaman cabe yang terserang parah.

Serta proses pemilhan benih tahan virus membantu menghindari resiko serangan penyakit ini dan juga bisa melakukan pemupukan yang baik dan tepat.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement